ANTARA KETETAPAN TUHAN DAN KEHENDAK BEBAS MANUSIA
Oleh
: Saiful Amiq (Ketum HMI Kom. Syari’ah 2010-2011)
Manusia merupakan puncak dari penciptaan Tuhan dan mahluk-Nya yang paling
sempurna. Untuk itu manusia mengemban amanah sebagai khalifah dimuka bumi untuk
mengelolanya. Manusia sepenuhnya bertanggungjawab atas segala aktifitas yang ia
lakukan dimyuka bumi.
Secara asasi manusia merupakan mahluk merdeka. Merdeka dalam artian ia
bebas melakukan pilihan-pilihan terhadap segala hal yang kemudian akan ia
pertanggungjawabkan. Karena indifidu adalah penanggungjawab mutlak atas
perbuatannya, maka kemerdekaan pribadi adalah haknya yang asasi. Adalah suatu
hal yang aneh ketika manusia diharuskan untuk mempertanggungjawabkan perbuatan
yang dilakukannya atas dasar paksaan, bukan karena kehendak bebasnya.
Dalam Islam (Rukun Iman) mengenal adanya konsep Qadha dan Qadar (Takdir
Ilahi). Seringkali konsep ini dipahami bahwa segala hal yang berkaitan dengan
manusia adalah hak perogratif Tuhan dan telah ditentukan sebelumnya, termasuk
didalamnya segala perbuatan manusia, rizki, jodoh, bahkan permasalahan apakah
ia penghuni surga atau neraka.
Jika demikian maka kemerdekaan manusia telah dinafikan, maka untuk apa lagi
manusia harus berikhtiar. Dan pantaskah mahluk yang tidak memiliki kemerdekaan
harus mempertanggungjawabkan perbuatannya yang dilakukan atas dasar
”keterpaksaan”..?? lalu dimana letak keadilan Tuhan..?
Kata Qadha dan Qadar secara lughawi memiliki beberapa pengertian,
diantaranya ; Kata Qadha dapat bermakna ”Hukum/ Keputusan” (Q.S An-Nisaa
: 65), Qadha dapat bermakna ”Kehendak” (Q.S Ali Imron : 47). Kata Qadar
bermakna ”Ukuran” (Q.S Al-Hijr : 21), Qadar dapat dipahami sebagai
ukuran sesuatu/ menjadikan sesuatu pada ukuran tertentu/ menciptakan sesuatu
dengan ukurannya yang ditentukan.
Maka yang dimaksud dengan Qadar (Takdir) Ilahi adalah bahwa Allah telah
menciptakan segala sesuatu serta telah menentukan/ menetapkan kadar dan
ukurannya masing-masing dari segi kualitas, kuantitas, ruang dan waktu. Dan hal
tersebut dapat terwujud dalam rangkaian sebab-sebab/ syarat. Sedangkan Qadha
Ilahi adalah sampainya sesuatu kepada kepastian akan wujudnya setelah
terpenuhinya sebab-sebab/ syarat sesuatu tersebut. Berdasarkan pengertian ini
maka tahapan Qadar adalah lebih awal daripada tahapan Qadha, dan Qadha ini adalah
akibat dari adanya qadar, maka Qadha akan mengalami perbedaan hasil ppada suatu
peristiwa yang sama apabila terdapat perbedaan pada proses pemenuhan terhadap Qadar...
Untuk lebih memudahkan dalam memahami, berikut analoginya... :
Air akan membeku apabila didinginkan pada suhu 0o C. Maka untuk
menjadikan air tersebut beku (Qadha), maka harus didinginkan pada
suhu 0o C (Qadar/ pemenuhan sebab), dan ketika suhu tersebut
tidak tercapai maka air tidak akan membeku (Qadha).
Untuk itu sebagai mahluk yang merdeka, manusia bebas menentukan takdir
pribadinya melalui jalan berikhtiar melakukan pemenuhan rangkaian sebab-sebab/
syarat terhadap sesuatu yang dikehendakinya. Dan hasil dari Ikhtiar inilah yang
kemudian di sebut sebagai Takdir.
Sekalipun kebebasan merupakan esensi dari Manusia, namun bukan berarti ia
merdeka atas segala tindakannya. Kebebasan manusia tetap harus tunduk kepada
hukum-hukum unifersal Tuhan. Dan hukum-hukum ini tentunya memiliki konsekuensi
logis terhadap pelakunya.
Amal perbuatan manusia yang baik ketika didunia akan membawanya menuju
surga. Amal perbuatan manusia yang buruk ketika didunia akan membawanya menuju
neraka. Kerja keras dan sungguh-sungguh akan membawa manusia kepada
keberhasilan, dan sebaliknya.
Setiap kegagalan yang dialami manusia, bukanlah berarti bahwa Tuhan telah
mentakdirkan ia untuk gagal, namun kurang sempurnanya ikhtiar yang ia
lakukanlah yang membawanya kepada kegagalan. Karena Tuhan tidak memutuskan
takdir manusia berdasarkan kehendak mutlanya, namun Tuhan memutuskan takdir
manusia berdasarkan sejauhmana manusia melakukan Ikhtiar untuk Takdir yang
diinginkannya.
”Sesungguhnya Allah tidak akan merubah keadaan suatu kaum hingga mereka
merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri” (Q.S Ar Rad : 11)
No comments:
Post a Comment
Berikan Komentar Anda Di Sini