Thursday, April 4, 2013

Kemiskinan Struktural dan Kultural (Penyebab Kemiskinan)


 Kemiskinan Struktural dan Kultural

Kemiskinan pada dasarnya merupakan salah satu bentuk problem yang muncul dalah kehidupan masyarakat. Kemiskinan lazimnya dilukiskan dengan kurangnya pendapatan untuk memenuhi kebutuhan hidup yang pokok, seperti pangan, pakaian, tempat tinggal, dan pendidikan sehingga ia mengalami kesengsaraan dan penderitaan dalam kehidupannya.
Kemiskinan yang dimaksud dalam pengertian ini adalah kemiskinan yang ditinjau dari segi material (ekonomi). Prof. Dr. Emil Salim mengatakan bahwa mereka dikatakan berada di bawah garis kemiskinan apabila pendapatan mereka  tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup yang paling pokok seperti pangan, pakaian, tempat tinggal, pendidikan, dan lain-lain.
Pada dasarnya kemiskinan bukanlah sesuatu yang terwujud sendiri terlepas dari aspek aspek yang lain, yaitu mentalitas (kultur) dan system (struktur) yang buruk.
Kemiskinan yang menyangkut aspek mental seseorang atau yang sering disebut kemiskinan kultural, biasanya mereka disifati dengan sifat malas bekerja yang wajar, sebagai mana orang yang lain dan tidak mau berusaha memperbaiki tingkat kesejahteraannya meskipun ada usaha dari pihak lain untuk membantunya.
Dalam hal ini mereka cenderung menganggap kemiskinan merupakan sebuah nasib. Mereka lebih suka bekerja sebagai peminta-minta atau mereka baru bekerja sambilan apabila ada yang memerlukannya. Sikap malai ini cenderung untuk menggentungkan hidupnya kepada orang lain. Selain itu, pola hidup konsumtif yang menyebabkan besarnya pengeluaran indifidu juga dapat menyebabkan terjadinya kemiskinan ini.
Kemiskinan yang diakibatkan sistem yang buruk atau kemiskinan struktural merupakan kemiskinan yang terjadi bukanlah akibat mental manusia yang malas, melainkan akibat sistem (terutama pemerintahan) yang tidak mendukung terwujudnya ketidak miskinan.
Kemiskinan dapat timbul dari berbagai sebab, diantaranya :
1.      Terbatasnya Sumber Daya Alam (SDA)
Sumber daya alam pada hakikatnya adalah karunia tuhan. Sumber daya alam buklanlah buatan manusia, akan tetapi sudah tersedia di bumi. Sumberdaya alam merupakansalah satu ukuran kekayaan suatu negara. Meskipun begitu, bukan berarti bahwa negara yang kaya akan sumber daya alam akan menjadi makmur. Tentu saja kekayaan alam yang telah tersedia masih memerlukan pengolahan yang baik. Dan untuk mengolahnya dibutuhkan tenaga-tenaga terampil manusia yang ada dalam negara tersebut.
2.      Rendahnya Kualitas SDM
Seringkali kesejahteraan suatu bangsa diukur dengan tingkat pendidika rakyatnya. Di negara-negara maju tingkat pendidikan rakyatnya cukup tinggi, sebaliknya di negara-negara miskin tingkat pendidikan rakyatya sangat rendah. Itulah sebabnya sumber daya manusianya tidak memiliki keahlian atau keterampilan yang cukup berperan dalam pembangunan bangsanya.
Usaha untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia terbentur dengan ketersediaan sarana dan prasarana pendidikan yang kurang memadahi. Tingkat kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan yang cukup tinggi,  terbentur dengan masalah pendanaan. Banyak anak-anak dari keluarga miskin yang tidak dapat melanjutkan pendidikan dan terpaksa keluar sebelum menamatkannya.
Untuk memperbaiki kualitas pendidikan, pemerintah dapat melakukannya dengan menyediakan dana bantuan pendidikan untuk rakyat miskin. Dalam usaha peningkatan kualitas pendidikan ini, juga perlu didukung dengan kualitas pendidik yang berkompeten di bidangnya.
Ketersediaan sumber daya alam yang melimpah memerlukan tangan-tangan terampil manusia untuk mengolahnya. Disamping itu, sumber daya manusia yang berkompeten, dapat membuka pluang-peluang usaha yang pada akhirnya akan menciptakan lapangan kerja baru. Yang mana lapangan kerja tersebut akan menyerap banyak tenaga kerja. Sehingga pada akhirnya pembukaan lapangan kerja baru tersebut akan mengentaskan masyarakat dari kemiskinan.
3.      Rendahnya Produktivitas
Kemiskinan suatu negara dapat disebabkan rendahnya produktivitas sumber daya manusia dan modal. Bagi Negara yang produktivitas sumber daya manusia dan modalnya rendah, tentu sulit untuk menutupi kebutuhan-kebutuhan rakyatnya, sehingga mereka akan selalu berada dalam kekurangan.


1 comment:

  1. ini ada contoh koran tentng kemiskinan yang itu gak?

    ReplyDelete

Berikan Komentar Anda Di Sini